Selasa, 18 Mei 2010

Bocah Jenius (9 tahun) Bisa Hampir Semua Bahasa Programer


Su Lieyi (9), bocah laki-laki dari Taian City, Propinsi Shandong, dilaporkan sangat piawai dalam beberapa bahasa pemrograman.

Ia telah membuat website pribadi, mengembangkan perangkat lunaknya, dan mencapai tingkat college dengan autodidak, misalnya matematika, fisika, dan kimia.

Liu Xinxin, ibu Su Lieyi, dalam wawancara dengan surat kabar Qilu Evening News, bahwa Su memperlihatkan perhatian besar pada komputer sejak usia 7 tahun, ketika kali pertama diperkenalkan dengan komputer. Waktu itu, ia membelikan beberapa buku komputer tingkat dasar.

Dalam 2 tahun, Su menguasai lebih dari belasan bahasa pemrograman. Pada umur 8 tahun, ia belajar C language, VF (Visual FoxPro), VB (Visual Basic), VC (Visual C), VC++, BASIC, Pascal, PHP, JAVA, dan ASP (Active Server Page).

Menurut Liu, Su memanfaatkan beberapa perangkat lunak gratisan yang didapat di internet untuk mengembangkan sistem operasional miliknya. Ketika sebuah forum moderator memberi Su sebuah Microsoft recruitment assessment form untuk mengujinya. Ia memperoleh nilai 90.

Su menyelesaikan website-nya sendiri dalam waktu kurang dari satu bulan. Ia bilang, “Sebenarnya website adalah sebuah forum. Bertujuan memberitahu orang yang ingin berbagi ketertarikan yang sama dalam pemrograman.”

Sekarang Su belajar sendiri di rumah. Ibunya mengatakan bahwa saat usia 7 tahun, Su masuk kelas lima sekolah dasar untuk memperoleh pengenalan sekolah tetapi ternyata ia telah menguasai seluruh pengetahuan yang diajarkan di sekolah.

Ketika Su usia 8 tahun, ia masuk SMP. Ia dapat menjawab semua pertanyaan yang guru berikan. Sebuah kejutan bagi gurunya bahwa Su lulus ujian dengan nilai 100 untuk matematika dan nilai tinggi untuk bahasa Mandarin dan Inggris.

Liu kemudian memasukkan anaknya ke SMA. Bahan yang diajarkan di sekolah ini juga mudah bagi Su untuk dimengerti. Ia sering mendapat nilai 90 dibidang matematika dan ranking pertama dalam bidang fisika.

Saat ini Su mempelajari buku-buku tingkat perguruan tinggi seperti matematika lanjutan. Liu mengatakan, “Ia tidak pernah membaca keseluruhan buku. Ia sering memeriksa halaman isi buku dan membaca salah satu yang ia merasa tertarik. Kemudian membacanya dengan cermat sampai sepenuhnya mengerti isinya.” (Epochtimes/bdn)ERABARU


Cekidot!

Bocah Terjenius di Dunia dgn IQ Hampir Menyamai Albert Einstein

Bocah usia dua tahun, Elise Tan-Roberts, mendadak menjadi terkenal ketika dinyatakan sebagai anggota termuda dalam Kelompok Mensa, sebuah kelompok yang beranggotakan orang-orang jenius dengan IQ super tinggi dari seluruh dunia. Elise yang berusia 2 tahun 4 bulan, memiliki IQ yang nyaris menyamai manusia jenius Albert Einstein.

Tercatat Elise memiliki IQ 156 sementara Einstein 160. Betapa cerdasnya anak ini, padahal dia masih punya banyak kesempatan untuk belajar karena usianya yang tergolong masih balita. Yang juga luar biasa, IQ Elise ternyata melampaui pakar matematika terkenal, Carol Vordeman.
Bocah yang baru belajar berjalan ini, bahkan dapat menyebutkan dengan jelas nama-nama 35 ibukota di dunia. Ia bisa mengeja namanya dengan jelas, membaca kata ‘mummy' dan ‘daddy' serta membaca abjad. Elise memang sudah bisa membaca dan paling menggemari bacaan tentang kota-kota di dunia.


Club orang jenis, Mensa, setuju memasukkan nama Elise dalam anggota terbarunya, sekalipun usianya sebenarnya masih belum memenuhi syarat pengetesan IQ. Biasanya, pengetesan IQ hanya dilakukan terhadap anak berusia 10 tahun lebih. Namun untuk kasus-kasus khusus, Mensa juga bisa melakukan pengetesan lebih awal (pengecualian). Apalagi Mensa menerima rekomendasi bahwa IQ anak ini 0,2 persen di atas rata-rata anak seusianya. Sedang IQ penduduk rata-rata adalah 100. Setelah dilakukan pengetesan, hasilnya memang tidak jauh dari perkiraan , bocah ini memiliki IQ 156.


Menurut situs British Mensa, Elisa kini menjadi anggota Mensa termuda dan mematahkan dua rekor anggota Mensa termuda sekaligus. Rekor anak perempuan termuda yang menjadi anggota Mensa sebelumnya dipegang oleh Georgia Brown yang tercatat tahun 2007 saat ia berusia 1.041 hari (2 tahun 10 bulan 11 hari), dan rekor bocah laki-laki termuda, Ben Woods, yang tercatat tahun 90-an saat berusia 1.035 hari (2 tahun 10 bulan 5 hari). Sedang Elise berusia 2 tahun 4 bulan, ketika masuk Mensa.

Bocah jenius lulus kuliah di usia 11 tahun

LOS ANGELES-Moshe Kai Cavalin membuat semua orang terkagum-kagum. Bocah berusia 11 tahun itu lulus kuliah dari East Los Angeles College, Jumat (5/6) dengan IPK sempurna 4,0.

Kendati demikian Moshe enggan disebut jenius. "Saya menganggap diriku anak biasa yang belajar keras dan melakukan yang terbaik," kata putra seorang ibu Taiwan dan ayah Israel tersebut kepada MSNBC, Sabtu (6/6).

Ketika Moshe mulai kuliah di usia 8 tahun, dia adalah siswa termuda di kelasnya. Namun, dia mampu memberikan les privat kepada teman-teman sekelasnya yang berusia 19 hingga 20 tahun dalam mata pelajaran matematika dan fisika.

Bocah itu juga mahir seni beladiri. Ia memenangkan sejumlah kejuaraan seni berperang. Tokoh idolanya adalah Albert Einstein dan Bruce Lee. Selanjutnya ia ingin belajar menyelam, menuluis buku tentang anak-anak dan kiat sukses di sekolah. Moshe mengaku tidak tertarik dengan video game karena permainan itu dianggap tidak memberi keuntungan bagi umat manusia.

Ibu Moshe, Sandy Chien, mengatakan putranya menunjukkan bakat luar biasa di usia dua tahun. Dia belajar sangat cepat dan suka menonton TV dan membaca buku anak-anak. Chien yang lulusan master administrasi bisnis kemudian memutuskan keluar dari pekerjaan untuk mengajar anaknya sendiri.

"Saya mencoba mensekolahkan anak saya ke sekolah dasar, tetapi dia belajar terlalu cepat dan dia sering tidak menemukan apa-apa untuk dikerjakan di kelas. Saya kemudian memutuskan mengajarinya di rumah," kata Chien.

Moshe mulai belajar piano pada usia empat tahun, dan kemudian belajar kung fu. Pada usia tujuh tahun, Moshe menyelesaikan SMP dan SMA di rumah. Chien selanjutnya mendaftarkan Moshe ke East Los Angeles Community College, tetapi ditolak karena dia dianggap terlalu kecil.

Pada usia delapan tahun, Moshe mendaftar lagi dan diterima setelah lulus ujian masuk. Awalnya dia hanya boleh mengikuti dua kelas yakni matematika dan fisika. Namun, setelah Moshe selalu mendapatkan nilai A plus, ia diperbolehkan mengikuti kelas lain.

Cekidot!

Stefano Chiesa Suryanto

Nama : Stefano Chiesa Suryanto
Umur : 12 tahun
IQ : 145.
Total Prestasi : 70 tropi dan penghargaan dalam bidang matematika, termasuk Penghargaan Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, 2009.


Prestasi pertama : Juara I lomba matematika Universitas Tarumanegara, waktu kelas 3 SD.
Prestasi terbaik : Peraih emas termuda “12th Primary Mathematics World Contest 2008” di Hong Kong 2008.

* Medali Emas Individual "Po Leung Kuk Primary Mathematics World Contest" (PMWC) 2008 di Hongkong.
* 1st Runner-Up "Po Leung Kuk Primary Mathematics World Contest" (PMWC) 2008 di Hongkong.
* The Best Overall Performance "Po Leung Kuk Primary Mathematics World Contest" (PMWC) 2008 di Hongkong.
* Medali Emas "Asia Pacific Mathematics Olympiad for Primary School" (APMOPS) 2008 di Singapura.
* Platinum Award "Asia Pacific Mathematics Olympiad for Primary School" (APMOPS) 2008 di Jakarta.
* Medali Emas dan Perfect Score "Singapore and ASEAN Schools Math Olympiad" (SASMO) 2008 di Singapura.
* Medali Emas dan 'Best of The Best'Trophy "World Sakamoto Mathematics Championship" (WOSAMAC) 2008.
* Medali Emas "IMSO" 2007 di Jakarta
* The Best Teory Trophy dalam "IMSO" 2007 di Jakarta
* Medali Perunggu "Hongkong Elementary Mathematics International Contest" (HEMIC) 2007
* Medali Perunggu "World Mathematics Contest 2007" di Bangkok, Thailand.
* Juara "Kompetisi Matematika Nalaria Realistik se-Indonesia" 2007
* Juara "Sanmar Creative Math Competition" 2006 & 2007
* Juara "Kompetisi Matematika Terbuka" 2005 & 2006
* Rekor MURI Usia Termuda (masih di kelas 5 SD)Peraih Medali Emas Matematika dan Trophy 'The Best Theory' di IMSO 2007
* Medali Perak "Thailand Elementary Mathematics International Contest" (TEMIC) 2008 di Thailand
* Medali Emas Beregu "Thailand Elementary Mathematics International Contest" (TEMIC) 2008 di Thailand.
* Medali Emas "IMSO" 2008 di Mataram, Lombok
* The Best Exploration Trophy dalam "IMSO" 2008 di Mataram, Lombok.
* Medali Perak "Kompetisi Matematika Pasiad se-Indonesia IV" 2008
* Rekor MURI Peraih Medali Emas dan Trophy 2 Tahun berturut - turut di IMSO: tahun 2007 Medali Emas dan Trophy The Best Theory, tahun 2008 Medali Emas dan Trophy The Best Exploration.
* Medali Emas dan Peraih Nilai Tertinggi "Kompetisi Matematika Nalaria Realistik se-Indonesia" 2009.
* Medali Perak "Kompetisi Matematika Pasiad se-Indonesia V" 2009
* Piagam Penghargaan Peraih Medali Emas Satyalancana Wira Karya, oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, pada Puncak Perayaan Hardiknas di Sasana Budaya Ganesha (SABUGA), ITB Bandung 26 Mei 2009
* Medali Perunggu Individual Contest on "DURBAN WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITON" (IWYMIC) 2009 di South Africa.
* Medali Perunggu Team Contest on "DURBAN WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITON" (IWYMIC) 2009 di South Africa.
* Medali Perunggu Group Contest on "DURBAN WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITON" (IWYMIC) 2009 di South Africa.
* Gold Medal Suken Mathematics Certification Institute of Japan.

Hobi : Senang membaca buku tentang orang-orang besar dan sukses, Einstein, Newton, Bill Gates, Henry Ford, Thomas Alva Edison, dll. Main komputer. Nonton kartun Jepang (weekend). Main bulutangkis dan sepakbola.

Cekidot!

March Tian Boediharjo

Perkenalkan, wajah ceria ini adalah bocah 9 tahun jenius matematika dari keluarga Cina-Indonesia, March Tian Boedihardjo. March baru-baru ini berhasil memperoleh nilai tertinggi dalam ujian di sekolah swasta khusus di Oxford, Inggris. Yaitu dua nilai A untuk pendidikan lanjut A Level, mengalahkan kemampuan orang-orang yang berusia 10 tahun lebih tua darinya.
March sadar dia tidak bisa menyusul kakaknya yang berusia 14 tahun yang melanjutkan pendidikan di Oxford University di Inggris. Salah satunya karena ayahnya tidak punya cukup uang.
Setelah berbicara dengan semua perguruan tinggi tinggi kenamaan di Hongkong, ayah March, Tony Boedihardjo menyimpulkan, Baptist University paling siap untuk menangani keperluan-keperluan khusus putranya.
Anak warga negara Indonesia yang bermukim di Hongkong ini akan memulai kuliah sarjana muda sekaligus master di Hongkong bulan September ini sehingga para profesor di Baptist University Hong Kong tengah merancang kuliah khusus untuk memenuhi kebutuhan mahasiwa termuda ini.
Universitas itu akan menyediakan tim penasihat akademis bagi si bocah dan materi pelajaran yang seimbang agar dia bisa berkembang, kata Profesor Matematika Tong Chong-sze.
"Ini porgram sarjana muda dan master of philosofy selama lima tahun secara berurutan. Artinya, dari sudut pandang matematika, dia bisa berkembang lebih cepat dalam pelajaran yang menjadi bidang kemahirannya." Namun, untuk humaniora dan kuliah pelengkap lain, Profesor Matematika Tong Chong-sze mengatakan March Boediharjo akan mendapatkan waktu lebih panjang untuk berkembang.
Wartawan BBC di Hongkong, Vaudine England mengatakan dalam beberapa hal, March tidak beda dengan bocah-bocah lain berusia 9 tahun. Dalam konferensi pers pekan ini, kejenakaan saat menghadapi mikrofon membuat para wartawan sibuk. Berbeda dengan bocah laki-laki sebayanya, dia tidak sabar untuk kembali melahap isi buku-bukunya. Dia tidak ingin berhenti belajar matematika. Karena itu, menurut March, dia harus belajar di universitas. Jika tidak sedang belajar, bocah March gemar bermain catur, Lego dan Monopoli.
Luar biasa! Fakta ini menyimpang dari hasil penelitian yang menyebutkan bahwa IQ anak sulung lebih tinggi dari anak selanjutnya dalam satu keluarga.
Sumber: BBCIndonesia

Picasso Kecil Dari Inggris, Bocah Pelukis Yang Jenius

LONDON (Berita SuaraMedia) - Dunia seni rupa modern dikejutkan dengan munculnya Picasso kecil. Picasso jenius berusia tujuh tahun yang bernama Kieron Williamson itu berhasil menjual karyanya senilai 17.000 euro (Rp243 juta) hanya dalam waktu 14 menit.

Jangan lihat dari usianya, tapi tengoklah kepiawaian Kieron menorehkan ujung-ujung kuas pada selembar kanvas. Bocah jenius ini telah melahirkan puluhan lukisan ala pelukis legendaris Picasso hingga membidik minat para pencinta lukisan dalam waktu singkat.

Pembelinya bukan hanya berasal dari Inggris, namun juga negerinegeri lain di benua Asia dan Amerika. Baru-baru ini 16 lukisan Kieron jatuh ke para pembeli asal Jepang dan Kanada.

Mereka tidak segan mengeluarkan 1.000 euro (Rp14 juta) untuk satu lukisan Kieron. Si Picasso cilik itu pun setidaknya mampu meraup Rp243 juta dari penjualan 16 lukisan pemandangan Norfolk karyanya. Belasan lukisan Kieron ini tampak hidup lewat pulasan cat air, cat minyak, dan pastel. Catatan penjualan lukisan dalam waktu singkat ini bukanlah yang pertama kali bagi Kieron.

Musim panas lalu si Picasso cilik itu mencetak reputasi serupa. Ia berhasil menjual 19 lukisan dengan total angka penjualan senilai 14.000 euro (Rp200 juta). Pantaslah jika Kieron disebutsebut sebagai generasi baru Picasso. Pemilik galeri seni Picturecraft di kota asal Kieron, Holt, bahkan menyebut Picasso cilik ini sebagai salah satu pelukis muda yang sangat luar biasa.

Pemilik Picturecraft, Adrian Hill menambahkan, Kieron memiliki goresan indah yang terwakili lewat cahaya dan kelembutan warna lukisannya. Ayah si pelukis cilik, Keith Williamson, merupakan penjual karya seni. Ia pula yang gencar berpromosi dan memburu pembeli untuk karya putranya.

"Ini sangat luar biasa. Awalnya saya hanya berharap setidaknya mampu menjual satu atau dua lukisan," ujar Keith yang tidak menyangka keberhasilan anaknya memukai para peminat lukisan kelas atas.

Pria berusia 44 tahun ini pasti bangga sekaligus lega karena bukan hanya dua lukisan yang terjual, melainkan belasan. Selain Keith, sang pelukis juga tentu yang paling bahagia atas hasil penjualan ini.
Siapa pernah menyangka, pelukis cilik yang belum genap setahun menekuni hobi melukis itu kini mampu melahirkan puluhan lukisan bernilai tinggi? Ya, tahun lalu, Kieron memang belum sekalipun menunjukkan minat besar pada seni lukis. Ketertarikan untuk melukis baru diperlihatkan Kieron saat dirinya menghabiskan libur Natal di Devon and Cornwall.

Di tempat itu, Kieron mulai mengasah torehan pensil dan kuasnya di atas kanvas. Seorang kerabat Kieron yang juga pelukis, Carol Ann Pennington yang pertama kali menyadari bakat si Picasso kecil. Ia lantas memberikan pelajaran melukis untuk Kieron. Bulan ini merupakan milik Kieron. Belasan lukisannya terjual dalam waktu singkat, sampai-sampai ibunya yang datang ke galeri hanya beberapa saat setelah sesi jual beli dibuka, tidak sempat menyaksikan peristiwa monumental ini.(okz) www.suaramedia.com

Oscar Wrigley, Bocah 2 Tahun Punya IQ 160, Setara Albert Einstein

Oscar Wrigley, balita usia 2 tahun ini bukan sembarang balita. Balita asal Reading, Inggris ini memiliki nilai IQ 160. Setara dengan IQ si jenius Albert Einstein. Kejeniusan Oscar mulai nampak saat ia mampu berbicara di usianya yang baru menginjak 9 bulan.


Di usia 18 bulan dia mampu menghafal alfabet dari A sampai Z. Bahkan dia menguasai ribuan kosakata saat usianya menginjak 2 tahun. Padahal, balita seusia dia umumnya baru menguasai sekitar 50 kosakata.

"Kosakatanya menakjubkan. Dia mampu mengucapkan kalimat kompleks. Suatu hari dia mengatakan kepadaku 'Ibu, sosis seperti berpesta di mulutku'," terang ibu Oscar, Hanna.

Oscar lahir secara normal. Dia adalah anak dari pasangan ahli IT, Joe (29) dan ibu rumah tangga Hanna (26) yang tinggal di Reading, Inggris.

Keajaiban Oscar ini membuat ia diterima di Mensa, sebuah organisasi internasional bagi orang-orang yang memiliki IQ superior.

Jurubicara Mensa, John Stevenage mengatakan jika Oscar adalah anak termuda yang bergabung dengan komunitas yang mensyaratkan anggotanya memiliki IQ minimal 148 ini. (news.com.au/detik)

Bocah Jenius WNI Umur 9 Tahun Raih Bangku Universitas

Satu lagi prestasi diukir anak bangsa Indonesia. Seorang bocah WNI berumur 9 tahun berhasil melalui tes akademik setara umur 18 tahun. Hasilnya cukup untuk berkuliah di Hong Kong Baptist University (HKBU). Wow!

Seperti dikutip dari kantor berita AFP, bocah bernama March Boedihardjo itu berhasil mendapatkan dua nilai A dan satu nilai B di ujian yang biasa dilakukan untuk usia 18 tahun.

Ujian itu diambil March setelah mengalami kesulitan berkomunikasi secara akademik dengan rekan-rekan sebayanya.

"Kebanyakan waktu, saya suka membaca buku. Namun di akhir pekan, saya senang bermain dengan teman-teman. Kami dapat bermain bersama namun secara akademik, kami tak bisa berkomunikasi," kata March yang bisa berbahasa Kanton dan Inggris itu.

Namun upaya March untuk langsung berkuliah sebelumnya telah ditolak beberapa universitas lain. Baru Kamis lalu itulah HKBU yang menyediakan tempat untuknya. Mengapa tidak berkuliah ke Inggris saja?

"Karena ayah saya tidak memiliki cukup uang," kata March.

HKBU telah mengatur kuliah khusus selama 5 tahun untuk March, yang akan berlanjut ke S2. Ayah March, Tony Boedihardjo, bilang universitas itu telah meyakinkannya bahwa kebutuhan March bisa terpenuhi.

"Saya diyakinkan bahwa HKBU memiliki reputasi akademik yang luar biasa, yang akan menolong March mengembangkan bakatnya secara sempurna," kata Tony.

Sumber : detikcom

Bocah Kelas III SD Sekap & Sayat 6 Rekannya

JAKARTA - Percaya atau tidak, seorang bocah kelas III SD di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, dilaporkan telah menyekap enam rekannya di dalam sebuah rumah tua, memukuli, serta menyayat tangan beberapa sanderanya.

Penyebab tindakan menyimpang dari pelaku yang berinisial ABKA (9) lebih mengagetkan lagi. ABKA tega menganiaya keenam rekannya pada Sabtu, 6 Januari lalu, lantaran menolak disuruh mencuri uang jajan teman sekolahnya di dalam kelas di SD Cipinang Muara 12.

Akibat perbuatan ABKA, enam rekannya yaitu Yoga (8), Zikri (9), Delvan (9), Tedi (9), Lutfi (9), dan Fajri (8) mengalami luka-luka dan trauma.

“Soal tempat penganiayaan, mereka (korban) ngakunya tidak tahu karena saat dibawa ke sana, matanya ditutup menggunakan dasi pramuka,” ujar Kepala Sekolah SD Cipinang Muara 12, Lily Herlina kepada okezone di Jakarta.

Lily menjelaskan, kasus penganiayaan ini dipicu pengaduan para siswa kelas III B yang melaporkan kehilangan uang kepada wali kelasnya. Laporan lantas ditindaklanjuti dengan menanyakan kepada seluruh siswa kelas III B. Hasilnya ketahuan enam orang di atas plus ABKA yang mengambil uang teman-temannya. “Saat itu Fajri nyeletuk, yang menyuruh mencuri ABKA,” ujarnya.

Beberapa hari kemudian, pihak sekolah memanggil orantua ABKA. Rupanya peristiwa ini membuat pelaku murka dan selanjutnya membawa enam rekannya ke sebuah rumah kosong di sekitar sekolah.

“Kepada teman-temannya, ABKA mengaku atas perintah dua preman dengan menggunakan celana SMP dan jaket hitam,” terangnya.

Di rumah kosong itulah, keenam siswa di atas dipukuli oleh ABKA dengan menggunakan batang pisang dan kayu. Bahkan dua anak di antaranya yaitu Deflan dan Zikri disayat lengannya menggunakan penjepit dasi pramuka yang sudah ditajamkan.

Aksi anarki ABKA baru terungkap saat orantua Fajri menghubungi pihak sekolah mempertanyakan luka di bagian kepala anaknya. “Saya kemudian meminta Pak Dede datang ke sekolah untuk mengklarifikasi masalah ini. Selanjutnya beliau melapor ke polisi,” tandasnya

Annisa, Bocah Indigo Terbitkan Buku Filsafat dalam Usia 9 Tahun

Annisa Anak IndigoSetelah selama ini hanya menyebarkan ilmunya lewat ceramah-ceramah dan kuliah Annisa Rania Putri kini mulai menjangkau lebih banyak orang. Bocah ajaib berusia 9 tahun itu menerbitkan sebuah buku yang berisi kumpulan tulisannya selama ini yang diberi judul Hope Is on the Way: Kumpulan Pesan Alam.

Ditemani ayah-ibunya, Annisa mampir ke kantor Surya untuk berbagi cerita tentang bukunya (yang baru diluncurkan di Jakarta 29 Agustus) sekaligus melakukan tanya jawab dengan awak redaksi Surya yang penasaran dengan kelebihan Annisa.

Bocah yang menguasai bahasa Inggris, Arab, Korea, dan Belanda tanpa belajar secara formal itu memang memiliki daya linuwih, kemampuan supranatural. Ia bisa melihat hal-hal gaib yang tak bisa ditembus penglihatan orang awam. Ia bisa menjangka masa depan, menyembuhkan orang sakit, dan melatih meditasi orang-orang dewasa.

Bahkan, saat berusia 6 tahun, Annisa sudah merancang arsitektur sebuah bangunan megah berlantai empat di kawasan Kelapa Gading, Jakarta.

"Buku ini berisi kumpulan ceramah dan kuliah saya di berbagai tempat dan waktu. I just fixed some of them (saya cuma memperbaiki beberapa saja) sebelum diterbitkan," tutur Annisa yang tak bisa berbahasa Indonesia.

Perihal bahasa ini, orangtua Annisa (pasangan dr Arwin SpKj dan Yenni Handojo) beberapa kali sempat miskomunikasi dengan anaknya itu.

"Suatu saat, karena beberapa kali kami sempat tidak menangkap bahasa Annisa, dengan polos dia berujar 'kenapa kok orangtua saya bodoh begini'," tutur Yenni yang tak pernah tersinggung tapi justru terhibur dan bersyukur memiliki anak Annisa yang dilahirkannya secara caesar di Jakarta pada 5 Juli 1999.

Meski masih anak-anak, buku Annisa jelas bukan untuk konsumsi anak-anak, apalagi anak seusianya. Bahkan, remaja pun belum tentu bisa mencerna pesan yang disampaikan Annisa dalam bukunya yang diterbitkan kelompok penerbit Gramedia itu.

Sebab, isi pesan-pesan dalam tulisan Annisa memang kelas berat, filosofis, dan mungkin baru bisa ditangkap oleh orang-orang dewasa atau yang sudah tercerahkan. Ia membahas, misalnya, tentang misteri kebijaksanaan, kasih, dan keadilan serta makna puasa.

Semua isi buku itu berasal dari 'pesan-pesan alam' yang bisa ditangkap Annisa kapan saja. Bisa tiba-tiba di sela-sela pembicaraan dengan orang lain, tapi kerap di keheningan malam.

"Kalau sedang mendapat 'pesan alam', tangan Annisa biasanya bergerak mencoret-coretkan 'pesan alam' itu atau bibirnya seperti mengucapkan sesuatu. Hurufnya tak bisa dipahami orang lain kecuali ia sendiri," kata Yenni.

Kelebihan Annisa sudah diakui banyak pihak. Wapres Jusuf Kalla pernah mengundangnya, berbagai universitas terkenal telah memintanya untuk memberi ceramah, dan sebuah majelis taklim yang beranggotakan orang-orang kelas menengah atas di Jakarta kerap mengundang Annisa.

Bocah itu juga memberi pelatihan dan konsultasi pada beberapa kelompok meditasi di ibu kota. Kalau sampai sekarang Annisa belum bersekolah, bukan bebarti orangtuanya membiarkannya. "Tapi, ketika sekolah di dalam kelas justru gurunya yang belajar dari Annisa. Ia kemudian tak mau sekolah," ucap Yenni.

Kemampuan berbahasa Inggris Annisa pun diperoleh secara alamiah. Setelah mulai bisa bicara saat berusia setahun lebih, tiba-tiba Annisa sudah cas cis cus dalam bahasa Inggris. Tentu orangtuanya bingung karena bahasa Inggris bukanlah bahasa sehari-hari mereka.

Keanehan lain, ketika belum lancar bicara, saat diajak menjenguk neneknya yang sakit, Annisa bilang "kembang" dalam bahasa Inggris. Tak berapa lama, neneknya meninggal. Kembang tadi tampaknya isyarat kematian.

Saat ditanya Surya apa cita-citanya, Annisa bilang ingin menjadi pengacara (lawyer). Terakhir, ketika agak bergurau Surya bertanya apakah kantor Surya "bersih", Annisa menjawab, "Yang ada makhluk putih, bukan hitam. Tidak apa-apa, mereka baik, pelindung."

Ibunya, Yenni Handojo, yang memperhatikan gerak-gerik anaknya itu beberapa kali berujar, "Annisa, Annisa...."

Sumber : Harian Surya

Tergoda Superkurus, Bocah pun Anoreksia



LONDON - Luar biasa keinginan Bryony untuk superlangsing. Dia mati-matian berusaha menurunkan berat badannya, seperti yang kerap dilakukan para model. Sampai-sampai, Bryony yang saat itu baru berusia 8 tahun terjangkiti anoreksia.

Bryony mulai berhenti mengonsumsi makanan yang mengandung kalori dan protein tinggi, seperti cokelat, daging, dan sebagainya. Ia pun makan dalam jumlah yang sangat sedikit. Berat badannya turun drastis, yang semula 44 kilogram tinggal 25 kilogram.

"Dia tidak mau makan sama sekali," kata Jackie Flicker, sang ibu, menceritakan keadaan yang dialami putrinya. "Dia berkata ingin mati, dan itu semua adalah salah saya," kenang seorang perawat ini.

Selama menderita anoreksia, Bryony merasa tersiksa. "Saya merasa payah dan tidak ingin berada dekat teman-teman. Saya merasa tidak berenergi dan merasa kedinginan sepanjang waktu. Jadi, saya tidak bisa berlari-lari seperti mereka. Saya tidak lagi sanggup makan dalam jumlah banyak, suara-suara dalam kepala saya mencegahnya," ungkap Bryony yang kini berusia 14 tahun. Dia kemudian dikirim menjalani rehabilitasi anoreksia di Rhodes Farm, sebelah utara London.

Menurut Dr Dee Dawson, pengelola Rhodes Farm, jumlah anak berusia di bawah 10 tahun yang menderita anoreksia meningkat 50 persen sejak dua tahun lalu. Riset yang dilakukan tahun lalu bahkan menemukan bahwa 70 persen anak berusia 7 tahun ingin tampak lebih kurus. "Kami terus-menerus menerima pasien usia muda," jelasnya.

Anoreksia merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri akibat takut gemuk akibat makan. Seperti halanya bulimia, anoreksia juga berbahaya bagi tubuh. Penderitanya mengalami gangguan makan yang menyiksa.

Dawson menyalahkan pesan-pesan ''makanan sehat'' yang didengungkan lewat berbagai media. ''Kita diberitahu untuk makan lima macam buah dan sayur tiap hari, dan mentega dikatakan sangat buruk. Coklat batang pun dilarang di sekolah-sekolah. Sayang anak-anak menelan pesan ini mentah-mentah dan melakukan diet yang malah menjerumuskan mereka dalam anoreksia. Yang lain terganggu pertumbuhan dan kondisi kesehatannya," papar Dawson.

Cekidot!

Bocah Merokok dan Bicara Cabul - “Aku Malas Sekolah, Mau Jadi Preman”

Sebuah video pendek muncul di You Tube, kemarin, dan langsung menyentak. Video berdurasi 3.29 detik dengan judul 'Anak Kecil Berbicara Kotor Dan Merokok! Dari Surabaya!' itu memperlihatkan seorang bocah sedang merokok dan berbicara kotor.


Gayanya merokok menunjukkan betapa ia sudah sangat terbiasa melakukannya. Dengan mulut yang dimonyongkan, balita berinisial SW (4 tahun) ini membentuk asap menjadi cincin-cincin kecil. Ia juga dengan bahasa yang sangat lugas menyebut (maaf) alat kelamin perempuan dan laki-laki.


Perilaku ini ternyata bukan tak diketahui orangtua SW. Mulud (40), ayah SW, mengaku kewalahan dengan perilaku SW. Semula ia berencana memasukkan SW ke sekolah, dengan harapan dapat merubah kebiasaan-kebiasaan buruk itu. "Namun dia tidak mau bersekolah. Katanya malas, mending ngene jadi preman (enak begini jadi preman - red). Sering pula dia bilang mau jadi maling," ujar Mulud di rumah rumpangannya Jalan Nusakambangan, Kota Malang, Rabu (31/3).


Sejak beberapa waktu lalu, Mulud dan anaknya memang menumpang di rumah Sinyo (24), temannya yang bekerja sebagai pengantar barang. Mulud sendiri pekerja bangunan serabutan. Sinyo merasa prihatin dengan perkembangan jiwa SW. "Kalau dibiarkan bisa makin rusak. Saya dan bapaknya berharap ada yang membantu menyekolahkan, biar jadi benar ini anak. Saya pikir dia jadi begitu karena lingkungannya dulu yang rusak. Dia pernah bilang sama saya kalau ada orang yang mengajarinya merokok," katanya.


Tiga Kekerasan


Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (PA) Seto Mulyadi menilai, SW mengalami tiga kekerasan sekaligus. "Sudah secara psikologis diajari sesuatu yang tidak sesuai umur, dia juga diajari sesuatu yang membahayakan kesehatannya yaitu merokok. Yang lebih parah, dia juga mengalami kekerasan yang disebut eksploitasi anak. Saya dengar di video itu ada yang tanya-tanya, dan waktu si anak menjawab tak benar, mereka, yang bersuara dewasa, ramai-ramai tertawa. Belum lagi video itu diposting pula ke dunia maya. Orang-orang jadi ingin melihat. Ini memprihatinkan," kata Kak Seto di Jakarta, kemarin.


Lalu siapa yang salah? Kak Seto mengaku tidak ingin menyalahkan orang tua sepenuhnya. Menurutnya, kondisi lingkungan tempat SW tinggal juga sangat berpengaruh. "Menyalahkan orang tua sepenuhnya tentu juga tidak bisa. Kita harus lihat apakah lingkungannya juga membiarkan atau tidak," kata Kak Seto. Menurutnya, SW harus segera diselamatkan dan menjalani sejumlah terapi untuk mengembalikan kondisi fisik dan psikisnya.


You Tube sendiri, sejak Rabu sore telah memblokir video tersebut. Sekitar pukul 15.00 WIB, video ini berganti sebuah pemberitahuan yang berbunyi, "Video ini telah dicopot karena pelanggaran aturan penggunaan". Selain secara jelas menampilkan seorang anak yang merokok dan berbicara cabul, ia pun tanpa sungkan memeragakan adegan hubungan intim.


Cekidot!

ANAK DOWN SYNDROME JUARA RENANG INTERNASIONAL





JAKARTA, KOMPAS.com - Tak pernah terbayang oleh Goieha (55), bahwa anaknya Reviera Novitasari (15) yang menderita down syndrome mendapat medali perunggu renang 100 meter gaya dada pada kejuaraan renang internasional di Canberra Australia, 11-13 April 2008.

"Saya tahu dia menderita down syndrome tak lama setelah bersalin. Waktu itu perasaan saya tidak karuan," aku Goieha pada Kompas.com.

Goieha ingat, sejak dilahirkan wajah anak keempatnya itu mempunyai paras muka yang hampir sama seperti muka orang Mongol. Untuk memastikan keadaan Reviera, dokter di R.S Manuela Jakarta menyarankan untuk memeriksakan darahnya di saat umurnya sudah enam bulan. "Saya sangat kaget dan sedih. Dokter memberikan gambaran terburuk, kalau anak down syndrome tidak bisa mandiri. Jangankan megang pensil, nyisir aja tidak bisa," ungkap isteri Tan Bun Hok (55) mengenang.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium, kromosom Reviera berjumlah 47. Bayi normal dilahirkan dengan jumlah kromosom sebanyak 46 kromosom (23 pasang) yaitu hanya sepasang kromosom 21 (2 kromosom 21). Menurut penelitian para ahli, 95 persen penderita down syndrome memang disebabkan kelebihan kromosom 21.

Menurut Goieha, ia baru mulai bisa menerima Reviera, di saat anaknya yang kelahiran 30 Oktrober 1993 berumur tiga tahun. Saat itu, ia mulai menyekolahkannya di Sekolah Luar Biasa (SLB) Dian Grahita Kemayoran Jakarta. "Beruntung saya bertemu dengan orangtua yang senasib. Saya semakin menerima keadaannya ketika bergabung di ISDI (Ikatan Sindroma Down Indonesia)," tutur Goieha, yang anak ketiganya telah meninggal.

Situasi baru dalam batin Goieha ini tampaknya memengaruhi pola relasinya dengan Reviera. Anak yang saat ini sudah menginjak kelas 2 SMP ini mampu mementahkan ramalan dokter. "Di luar dugaan Reviera bisa menulis dan membaca. Berhitung juga sudah bisa. Kemampuan renangnya pun menonjol dibanding anak cacat lain," papar Goieha.

Sadar akan bakat anak keempatnya itu, ia memfasilitasi Reviera dengan latihan renang seminggu dua kali di Club SOINA (Special Olympic Indonesia) Sunter Jakarta. "Sebelum mengikuti lomba di Australia, Reviera rutin ikut lomba Porcada tingkat DKI dari tahun 2005-2007. Banyak penghargaan yang telah ia terima," ucap Goieha.

Di tengah perbincangan, Reviera meminta minum. Tak lama kemudian, ada seseorang memberikan ia sebotol air mineral. "Thank You," kata Reviera dengan cukup jelas. Kontan kejadian itu membuat kaget beberapa orang yang ada di sekitar kami. Dengan cepat ia menghabiskan minumnya, tanpa kehilangan senyumnya. "Mam...lapar," lanjut Reviera, kali ini ucapannya agak sulit ditangkap.

Senyum yang ditampakkannya itu seolah ingin memberitahu kepada khalayak bahwa ia bahagia. Karena, ia baru saja mendapat penghargaan Kategori Anak Penyandang Cacat Berprestasi Internasional dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta Swasono. "Bahagia...bahagia," paparnya dengan senyum lebar.

Kehadiran Reviera semakin diterima dalam keluarga. Ronald dan Rodney, saudaranya, sangat menyayangi dan melindungi Reviera. "Dia sangat disayang, apalagi umurnya jauh, sama yang kedua aja bedanya 8 tahun," kata Goieha.

Prestasi demi prestasi yang diukir Reviera membuat Goieha terus bertekad melatih renang putrinya. "Saya harap bisa dikirim ke Special Olympic World Summer Game di Athenna tahun 2011," harap Goieha, yang disambut anggukan oleh Reviera.

Cekidot!